Jika kita bertemu dengan teman,
saudara, ataupun tetangga kemudian terlibat pembicaraan ringan dan secara spontan
membicarakan masalah kesehatan seseorang yang tengah terganggu pasti rekomendasi
awal adalah sudahkah berobat ke dokter?, sudahkah dibawa ke rumah sakit? atau
jika penyakitnya sudah diketahui biasanya merekomendasikan obat-obat farmasi
merek tertentu. Jarang sekali kita merekomendasikan obat-obatan herbal yang
bisa diracik sendiri yang bahan-bahannya bertebaran di sekeliling kita. Menurut
pengamatan penulis, obat-obatan herbal memiliki daya mengobati yang lebih baik
dibandingkan obat-obatan farmasi. Jarang sekali atau bahkan dikatakan tidak
pernah, penulis mendengar berita tentang keracunan ataupun salah obat akibat
mengkonsumsi ramuan obat herbal. Selain itu obat herbal tidak memiliki efek
samping, dan ini adalah nilai lebih dibandingkan obat-obatan farmasi. Namun
berbeda halnya dengan keracunan ataupun salah obat akibat mengkonsumsi obat-obatan
farmasi, berita semacam ini sudah menjadi makanan sehari-hari bagi kita.
Dengan kondisi seperti ini
seharusnya menggugah kesadaran kita bahwa untuk mengobati penyakit yang
diderita sebaiknya gunakanlah ramuan obat herbal yang bahannya ada di
sekeliling kita. Mungkin masyarakat kita masih malu merekomendasikan ramuan
obat-obatan herbal sebagai alternatif pengobatan karena dinilai masih kalah
gengsi dibandingkan obat-obatan farmasi. Obat-obatan herbal masih memiliki
stereotype kampungan karena memang banyak digunakan oleh orang-orang kampung yang
tinggal jauh dari kota. Dalam mindset masyarakat kita, obat-obatan farmasi
memiliki gengsi yang tinggi karena diproduksi oleh pabrikan terkenal di dalam ataupun
luar negeri ditambah yang merekomendasikan adalah dokter spesialis yang
pasiennya dari kalangan pejabat dan selebritis..woow..semakin masyarakat kita
terbuai dengan citra yang digambarkannya. Padahal obat-obatan farmasi harus
dikonsumsi berdasarkan resep tertentu, harganya pun relatif mahal dibandingkan
obat-obatan herbal serta memiliki efek samping berdasarkan sejumlah pengalaman
dan penelitian. Namun tahukah pembaca, saat ini masyarakat yang melek kesehatan
di luar negeri sudah beralih menuju pengobatan alami dan mengkonsumsi bahan
pangan alami berkhasiat obat untuk memelihara kesehatannya.
Jika ditelisik lebih jauh, ternyata
obat yang paling baik dalam melawan berbagai penyakit adalah tubuh kita
sendiri. Namun masalahnya bagaimana menggunakan tubuh kita sebagai sarana
melawan penyakit yang makin beragam dan ganas akhir-akhir ini. Kuncinya adalah
mempraktekkan pola hidup sehat. Salah satu praktek pola hidup sehat adalah
mengkonsumsi makanan alami yang memiliki efek mengobati. Berbagai bahan pangan
alami memiliki khasiat mengobati yang dalam terminologi dunia kesehatan disebut
obat herbal. Namun sejatinya obat herbal adalah berbagai bahan pangan alami
yang biasa kita makan/minum agar kekebalan tubuh dan regenerasi sel kita
semakin baik. Berbagai bahan pangan yang memiliki efek mengobati antara lain:
singkong, pisang, bayam, kedelai, apel, jeruk, berbagai jenis berry, pepaya,
tomat, lobak, dll. Untuk jenis minumannya bisa diperoleh dari juice berbagai
macam buah, teh hijau, madu, susu hewani maupun nabati, jahe, dan masih banyak
lagi. Untuk cara meracik obat herbal begitu banyak referensinya dari dunia
maya. Informasi meracik obat dari bahan alami begitu melimpah di internet dan
hal ini sangat memudahkan kita untuk memulai gaya hidup alami yang menyehatkan.
Dari paparan di atas, sudahkah
gaya hidup alami dan sehat kita jalankan? Sudahkah obat-obatan herbal menjadi
metode pengobatan keluarga dan menjadi rekomendasi bagi keluarga, tetangga, dan
teman-teman kita? Jika belum marilah kita mulai dari diri dan keluarga kita. Jika
Sebuah Kafe atau Restoran memiliki tagline promosi yaitu: Harga Kaki Lima,
Selera Bintang Lima maka obat-obatan herbal pun memiliki tagline tersendiri
yaitu: Nama tidak Bergengsi, Manfaat penuh Gengsi. Semoga menginspirasi!
Oleh: Teguh Supriyanto
Twitter: @lentrhaka
FB: lentrhakaIndonesia
Sponsored by: elsvarev.blogspot.com
No comments:
Post a Comment