Monday, September 2, 2013

Jangan taruh seluruh telurmu dalam satu keranjang (konteks kebutuhan pangan)



Ada sebuah pepatah tentang cara jitu berinvestasi yaitu: “Don’t put your eggs on one basket“ atau jangan taruh seluruh telurmu dalam satu keranjang. Filosofi nasihat bijak tersebut jika ditarik dalam konteks kebutuhan pangan adalah anjuran agar tidak hanya menggantungkan kebutuhan pokok hanya pada satu jenis produk saja. Terbukti kan, pada saat musim kemarau seperti saat ini terjadi paceklik dimana-mana dan imbasnya harga gabah naik dan tentunya harga beras juga naik. Salah satu solusi cepat adalah impor beras. Solusi ini bukanlah tanpa masalah. Jika kita mengimpor beras apalagi dalam jumlah besar diperlukan mata uang asing yang besar, dalam hal ini Dollar harus dikeluarkan. Jika Dollar banyak keluar untuk membeli impor beras maka cadangan devisa terus melorot dan efeknya permintaan terhadap Dollar untuk menambah cadangan devisa yang habis keluar akan naik dan itu menyebabkan nilai mata uang dalam negeri akan terdepresiasi apalagi jika impor sudah menjadi habit, dilakukan dalam jangka panjang dan merupakan prosedur standar mengatasi kesulitan pangan di dalam negeri. 

Upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari impor beras/bahan pangan secara berlebihan bisa dimulai dari kebiasaan pangan kita. Ada sejumlah tips praktis dalam menghindari impor bahan pangan pokok secara berlebihan, berikut diantaranya: 1. Mulailah mendiversifikasi makanan pokok disamping beras, beralihlah sesekali untuk mengkonsumsi singkong, ubi jalar, atau pisang mas; 2. Tambahlah porsi mengkonsumsi buah dan sayuran disamping nasi sehingga porsi konsumsi nasi semakin berkurang dan digantikan oleh sayuran dan buah; 3. Mulailah menanam sayuran, buah dan bahan pangan pokok selain padi secara organik (menggunakan pupuk organik yang ramah lingkungan) di pekarangan rumah dan bagi yang tidak memiliki pekarangan rumah maka bisa membelinya dari teman-teman yang mengembangkan bahan pangan organik yang berorientasi bisnis namun masih mengemban misi sosial; 4. Bagi petani padi dalam negeri mulailah menggunakan pupuk organik ramah lingkungan agar buah padinya baik, bernutrisi dan lahan pertaniannya sehat (tidak pecah-pecah dan kekurangan unsur hara seperti jika menggunakan pupuk kimia). Semoga bermanfaat!

Oleh: Teguh Supriyanto
Twitter: @lentrhaka
FB: lentrhakaIndonesia
Sponsored by: elsvarev.blogspot.com

No comments:

Post a Comment