Waktu kuliah tentang pemasaran
internasional di salah satu perguruan tinggi swasta, penulis pernah mendapat
cerita dari dosennya yang kala itu belajar di Belgia bahwa umumnya masyarakat
Eropa tidak menyukai junk food yang disajikan di resto-resto Fast Food.
Akibatnya bisnis restoran fast food di Eropa tidak terlalu booming dan yang
marak di sana adalah bisnis kedai makanan/kuliner bergaya rumahan. Apa penyebab
hal ini? Saya akan paparkan di paragraf berikutnya.
Selidik punya selidik ternyata
dosen saya menemukan jawabannya. Masyarakat di Belgia khususnya dan Eropa umumnya
telah memiliki kesadaran gizi yang tinggi sehingga mereka lebih memilih makanan
bergaya rumahan yang dijual di kedai-kedai dibandingkan makanan cepat saji
berlabel merek waralaba. Makanan rumahan yang dijual di kedai-kedai itu umumnya
milik keluarga dan dikelola oleh anggota dan sanak-saudara keluarga tersebut. Mereka
mensosialisasikan dari mulut ke telinga (word of mouth marketing) tentang
kualitas makanan dan suasana kedai mereka. Kualitas makanan yang dijual
sangatlah terjamin. Mereka menggunakan bahan-bahan alami yang masih segar dan
organik serta menawarkan suasana yang mirip rumah sendiri sehingga betah untuk
berlama-lama. Selain itu hubungan sosial antar keluarga besar menjadi dekat di
tengah opini bahwa kehidupan sosial masyarakat Eropa begitu individualistik. Setiap
keluarga jika mengadakan acara pertemuan biasanya dilakukan di kedai sehingga
momen itu dijadikan sosialisasi antara keluarga pemilik kedai dengan keluarga
pelanggan kedai. Sebuah bentuk kehidupan sosial yang bisa kita tiru di Tanah
Air yang katanya mayoritas Muslim.
Dari pengalaman di atas ada
pelajaran yang bisa kita adopsi. Pertama, makanan yang dijual adalah kategori
sehat dan organik. Kedua, dikelola secara swadaya dengan melibatkan hubungan
kekerabatan. Ketiga, dipasarkan dengan metode sederhana namun mengena kepada
sasaran, dengan kata lain melibatkan perilaku dan moral yang baik dalam
memasarkan jasa kedai makanan milik keluarga besarnya.
Nah, kita memiliki banyak sekali
resep-resep makanan sehat serta sumber-sumber bahan pangannya pun tidak sulit
diperoleh. Bagi teman-teman atau pembaca yang ingin berwirausaha ataupun pemilik
modal yang ingin membuka usaha, ada baiknya konsep ini diadopsi yaitu menjual
makanan sehat dan organik dengan suasana kedai bergaya rumahan yang akrab dan
informal meskipun tidak harus dikelola oleh keluarga besar, bisa oleh
teman-teman satu komunitas ataupun satu lingkungan kerja. Yang penting menjual
makanan sehat dengan suasana yang nyaman. Semoga memberikan inspirasi yang
positif di tengah serbuan makanan Fast Food berlabel waralaba di Tanah Air.
Oleh: Teguh Supriyanto
Sponsored by: elsvarev.blogspot.com
A Complete Guide To Baccarat - Wolverione
ReplyDeleteThis deccasino is why the game works with the basic rules. If you want to learn how 바카라 to play with the game, let me show 카지노사이트 you. In this article, we'll share the