Thursday, July 25, 2013

Makanan Sehat di Kedai Rumahan di tengah Serbuan Fast Food (Pengalaman di Belgia)


Waktu kuliah tentang pemasaran internasional di salah satu perguruan tinggi swasta, penulis pernah mendapat cerita dari dosennya yang kala itu belajar di Belgia bahwa umumnya masyarakat Eropa tidak menyukai junk food yang disajikan di resto-resto Fast Food. Akibatnya bisnis restoran fast food di Eropa tidak terlalu booming dan yang marak di sana adalah bisnis kedai makanan/kuliner bergaya rumahan. Apa penyebab hal ini? Saya akan paparkan di paragraf berikutnya.

Selidik punya selidik ternyata dosen saya menemukan jawabannya. Masyarakat di Belgia khususnya dan Eropa umumnya telah memiliki kesadaran gizi yang tinggi sehingga mereka lebih memilih makanan bergaya rumahan yang dijual di kedai-kedai dibandingkan makanan cepat saji berlabel merek waralaba. Makanan rumahan yang dijual di kedai-kedai itu umumnya milik keluarga dan dikelola oleh anggota dan sanak-saudara keluarga tersebut. Mereka mensosialisasikan dari mulut ke telinga (word of mouth marketing) tentang kualitas makanan dan suasana kedai mereka. Kualitas makanan yang dijual sangatlah terjamin. Mereka menggunakan bahan-bahan alami yang masih segar dan organik serta menawarkan suasana yang mirip rumah sendiri sehingga betah untuk berlama-lama. Selain itu hubungan sosial antar keluarga besar menjadi dekat di tengah opini bahwa kehidupan sosial masyarakat Eropa begitu individualistik. Setiap keluarga jika mengadakan acara pertemuan biasanya dilakukan di kedai sehingga momen itu dijadikan sosialisasi antara keluarga pemilik kedai dengan keluarga pelanggan kedai. Sebuah bentuk kehidupan sosial yang bisa kita tiru di Tanah Air yang katanya mayoritas Muslim. 

Dari pengalaman di atas ada pelajaran yang bisa kita adopsi. Pertama, makanan yang dijual adalah kategori sehat dan organik. Kedua, dikelola secara swadaya dengan melibatkan hubungan kekerabatan. Ketiga, dipasarkan dengan metode sederhana namun mengena kepada sasaran, dengan kata lain melibatkan perilaku dan moral yang baik dalam memasarkan jasa kedai makanan milik keluarga besarnya. 

Nah, kita memiliki banyak sekali resep-resep makanan sehat serta sumber-sumber bahan pangannya pun tidak sulit diperoleh. Bagi teman-teman atau pembaca yang ingin berwirausaha ataupun pemilik modal yang ingin membuka usaha, ada baiknya konsep ini diadopsi yaitu menjual makanan sehat dan organik dengan suasana kedai bergaya rumahan yang akrab dan informal meskipun tidak harus dikelola oleh keluarga besar, bisa oleh teman-teman satu komunitas ataupun satu lingkungan kerja. Yang penting menjual makanan sehat dengan suasana yang nyaman. Semoga memberikan inspirasi yang positif di tengah serbuan makanan Fast Food berlabel waralaba di Tanah Air.

Oleh: Teguh Supriyanto
Sponsored by: elsvarev.blogspot.com

1 comment:

  1. A Complete Guide To Baccarat - Wolverione
    This deccasino is why the game works with the basic rules. If you want to learn how 바카라 to play with the game, let me show 카지노사이트 you. In this article, we'll share the

    ReplyDelete