Weiiss..tunggu..tunggu…tunggu..!
Apa hubungannya sholat dengan tiga jargon yang selalu didengungkan oleh 3
Motivator Kondang Negeri ini. Kata “Super” menjadi kata bertuah milik Bapak
Mario Teguh, kata “Luar Biasa” menjadi credo atau syahadatnya Bapak Andri
Wongso, dan “Dahsyat” menjadi manteranya Bapak Tung Desem Waringin. Ketiga
bapak-bapak ini bergulat dengan bagaimana memotivasi orang-orang atau dengan
kata lain memaksimalkan potensi manusia untuk mencapai prestasi tertingginya
sesuai dengan keahlian khas yang dimilikinya. Dengan berbagi pengalaman dan cerita-cerita
teladan, ketiga bapak-bapak itu mencoba menghasilkan manusia-manusia hebat. Jargon-jargon
mereka diucapkan setiap saat untuk memicu optimisme dan produktivitas
masyarakat di negeri ini.
Selain dengan motivasi berbentuk kata-kata
dan jargon-jargon, ada pula metode lain untuk memaksimalkan potensi yang berada
pada diri manusia. Sebuah metode yang setiap hari kita lakukan jika mengaku
Muslim, ya..yang saya maksud adalah aktivitas sholat, terutama Sholat 5 Waktu
yang ditentukan waktu-waktunya.
Sebuah penelitian yang dilakukan
oleh Prof. Osly Rachman dan hasilnya telah dibukukan dengan judul: “The Science
of Sholat: Melogiskan Perintah Allah Untuk Mengokohkan Ketakwaan”. Buku itu
mencoba mengupas keajaiban sholat dilihat dari perubahan energi alam yang
diukur dan dirasakan melalui perubahan warna alam.
Mari kita bahas satu-persatu. Waktu
subuh, alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersesuaian dengan
frekuensi tiroid (kelenjar gondok). Warna biru muda mempunyai rahasia
tersendiri berkaitan dengan rezeki dan cara berkomunikasi. Mereka yang masih
tertidur pulas pada waktu subuh akan mengalami masalah rezeki dan komunikasi. Pada
saat Adzan Subuh berkumandang, tenaga alam berada pada tingkatan optimum, lalu
tenaga yang berbentuk spektrum biru muda inilah yang diserap oleh kelenjar
tiroid pada saat ruku’ dan sujud.
Sholat Dzuhur dimulai saat warna
alam menguning atau pada posisi matahari sedikit tergelincir dari posisi tepat
di atas kepala kita. Warna spektrum alam saat dzuhur berpengaruh terhadap
perut, sistem pencernaan dan hati. Warna kuning pun mempunyai rahasia yang
berkaitan dengan keceriaan seseorang. Bagi mereka yang melewatkan sholat Dzuhur
berulang-ulang akan menghadapi masalah sistem pencernaan dan berkurangnya
keceriaan. Sholat Dzuhur yang didahului dengan wudhu akan mampu menormalkan
kembali fungsi jantung.
Sholat Ashar dimulai saat bayang-bayang
benda melebihi panjang benda itu sendiri. Pada saat ashar, warna alam berubah
menjadi oranye. Warna oranye berpengaruh terhadap organ reproduksi dan
kreativitas. Untuk mereka yang kerap tertinggal sholat Ashar maka akan
mengalami penurunan kreativitas dan fungsi organ reproduksi.
Sholat Maghrib diawali saat
matahari terbenam di ufuk sampai hilangnya cahaya merah di langit barat. Pada
saat maghrib, warna alam berubah menjadi merah dan spektrum warna ini menjadi
selaras dengan frekuensi sinar infra merah dan terjadi badai gelombang
elektromagnetik. Jika kita berada di luar rumah saat maghrib maka badai
gelombang elektromagnetik akan merusak penglihatan, jadi sangat dianjurkan jika
saat maghrib kita harus berada di dalam rumah dengan melakukan aktivitas
sholat. Rahasia spektrum warna merah adalah meningkatkan keyakinan dan
mempengaruhi frekuensi otot, syaraf dan tulang.
Sholat Isya dimulai saat cahaya
merah hilang di langit barat. Spektrum warna alam berubah menjadi nila (ungu)
dan berubah menjadi gelap. Waktu isya menyimpan rahasia ketentraman dan
kedamaian yang frekuensinya sesuai dengan sistem kendali otak. Kerugian bagi
mereka yang melewatkan waktu Sholat Isya adalah sering merasa gelisah.
Bagaimana teman-teman! Ternyata
sholat yang kita lakukan setiap hari tidak kalah hebat dengan olah gerakan
jurus-jurus untuk menyerap tenaga alam (tenaga metafisika) yang kemudian
disalurkan untuk memperkuat fungsi tubuh. Itu adalah salah satu kemurahan dari
Sang Maha Pencipta untuk makhluk-Nya. Dengan melakukan sholat sesuai syariat
yang benar akan diperoleh manfaat yang luar biasa yaitu fungsi tubuh menjadi
sangat optimal. Saat fungsi tubuh menjadi sangat optimal maka kinerja perbuatan
kita pun akan sangat optimal pula. Dengan kata lain menjadi manusia “Super”, manusia
“Luar Biasa”, dan manusia “Dahsyat” bukanlah isapan jempol. Semoga pembaca
mendapat pencerahan! Setelah akrab dengan Salam Super, Salam Luar Biasa, dan
Salam Dahsyat, kita mengenal salam satu lagi yang merupakan warisan Leluhur
kita…SAMPRAZAAN! Semoga terhibur dan tercerahkan!
Disintesakan dari sejumlah
sumber.
Pelatihan Korporasi, Jasa Retail,
dan Kerjasama Bisnis LENTRHAKA, hubungi:
Sdr. Rohimat (0813-2165-2855)
No comments:
Post a Comment